Senin, 01 Februari 2016

CERIGAY-BERCINTA DENGAN BAPAK KOST

Namaku Dede usia 19 tahun, aku ngekost dikawasan Jakarta Timur. Postur badanku boleh dibilang gempal dan berkulit coklat. Aku akan menceritakan pengalamanku dengan bapak kost. Dimana beliau sudah 5 tahun di tinggal istrinya karena bercerai, namanya Pak Hasan. Pak Hasan sudah berumur 62 tahun namun masih nampak segar dan bertubuh tambun.

Inilah kisahku:

Di suatu hari di pagi yang cerah waktu menunjukkan pukul 07.15, matahari sedang menunjukkan cahayanya. Aku baru bangun dan masih terasa kantuk. Karena semalam habis nonton bola di kamar Galuh, anak kost juga beda beberapa kamar dari kamarku.

Tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk……tok….tok…..tok…….

Kuberanjak dari ranjang…….ternyata pas kubuka pintu………..

“Maaf, Bapak mengganggu.” kata seorang. Ternyata pria itu adalah Pak Hasan, pemilik kost.

“Ah gak apa-apa, Pak.” kataku sambil mengucek mata; kemudian aku berkata lagi: “Ada perlu apa ya, Pak ?” tanyaku.

“Boleh Bapak masuk kamarmu.” kata Pak Hasan.

“Ya jelas boleh lah, Pak.” kataku sambil tersenyum.

Namun aku lupa dengan kondisiku yang hanya memakai celana dalam saja. Sudah menjadi kebiasaanku sejak SMP bila tidur, aku hanya mengenakan celana dalam saja.

Lalu Pak Hasan duduk dipinggi ranjangku, dan melihat aku dari ujung kepala sampai ujung kaki.

“Loh kok Bapak melihat aku seperti itu ?” tanyaku kebingungan.

“Badanmu berisi juga ya…..”puji Pak Hasan.

“Ah biasa aja kok, Pak Hasan.” kataku sambil tersipu.

Setelah aku menutup pintu kamar kostku, aku duduk disamping Pak Hasan karena tidak ada tempat lagi kecuali di ubin. Baru saja aku duduk, tangan Pak Hasan memegang pahaku dan mengelusnya. Kejadian ini sudah aku tunggu-tunggu dan kubalas memberanikan diri memegang lipatan paha Pak Hasan dan kucoba merogoh ke dalam celana pendeknya. Ternyata Pak Hasan tidak memakai celana dalam; kontan saja tanganku tersentuh bulu-bulu dan benda tumpul.

Lalu Pak Hasan merebahkan dirinya di ranjangku dan melepaskan kaos singletnya dan membuka celana pendeknya. Nampak olehku benda tumpul yang cukup panjang dan besar dan disunat. Nampak per cum keluar dari lubang kencingnya. Kukocok penis Pak Hasan dengan perlahan.

“Ahhh………ssshhhhhh……..oooohhhhh……sssshhhhhhh……….”desah Pak Hasan.

Kadang kupercepat kocokanku naik-turun……..”Aahhhh…..enak sekali…..ssshhhh” desah Pak Hasan lagi.

Kini kujilat kepala penis Pak Hasan dan senti demi senti batang kemaluannya kumasukkan ke dalam mulutku. Kukulum dan kujilat kadang kukocok sambil kujilat begitu secara bergantian.

“Ooohhhh……..hhmmmm………aahhhhh……..sedot kontol Bapak kuat-kuat.” desah Pak Hasan.

Kusedot penis Pak Hasan Kuat-kuat…….”Auww……….pelan-pelan, Dik.” Teriak Pak Hasan.

Karena begitu bernapsunya aku; penis Pak Hasan tersentuh gigiku. Diremasnya rambutku dan digerakkannya naik-turun dibimbing kedua tangan Pak Hasan. Kubasahi kepala penis Pak Hasan dengan liurku…..pok….pok…..pok…..pok……..Rintihan dan desahan yang terdengar dari mulut Pak Hasan dan juga sesekali terdengar nafas yang tersengal-sengal.

Sekitar 45 menit kemudian……….”Bapak udah mau keluar……..” kata Pak Hasan.

Tampak badan pria tua ini mengejang dan tak lama…………..

Crooott…..croooottttt…..croottttt……….

Kukocok dan sambil kujilat peju Pak Hasan yang sempat muncrat di dalam mulutku. Banyak sekali peju yang keluar dari “senjata” Pak Hasan. Kubiarkan penis Pak Hasan di dalam mulutku hingga melemas. Dan kujilat semua peju Pak Hasan sehingga tidak ada yang tersisa.

Itulah pengalamanku dengan Bapak Kost.

Pak Hasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar