Senin, 01 Februari 2016

CERISEX-BERCINTA DENGAN MBAK JAMU

Namaku Bagas berumur 21 tahun, perawakanku tinggi 170cm dengan berat badan 78kg. Warna kulit sawo matang. Aku akan menceritakan pengalamanku dengan tukang jamu yang sering lewat di tempat kontrakanku.
Suatu hari libur, hujan rintik-rintik membasahi jalanan di depan rumah tempat aku tinggal. Sedikit orang yang berlalu-lalang karena hujan itu membuat orang lebih memilih berdiam diri di dalam rumah. Saat sedang asyik melihat turunnya rintik-rintik hujan. Ada suara..........
"Jamu, mas....." tanya si ayu tukang jamu.
Ayu tukang jamu ini boleh dibilang sudah berumur sekitar 40-an dan berbadan semok, padat berisi kadang kepala pusing setelah melihat moleknya tubuh ayu jamu ini.
"Ditanya malah bengong, mas." sapa si ayu jamu.
"Eh....anu, yu.......ee.......boleh deh jamunya." balasku.
"Rajin yu.....hujan-hujan masih ngider-ngider juga." timpalku.
"Iya, mas.....kalao gak keluarga saya mao makan apa." balasnya.
"Ah bisa aja si ayu ini." kataku (sambil melihat si ayu menyiapkan jamu untukku; tampak belahan belahan daging di dadanya yang membangunkan gairah lelakiku).
"Ini mas jamunya." kata si ayu jamu sambil menyodorkan jamu kepadaku.
Ingin rasanya aku menyusu sama si ayu jamu ini seperti layaknya seorang bayi yang menyusu dengan ibunya. Kulit si ayu jamu ini putih dan nampak bersih; terbayang olehku buah dada yang putih dan cukup besar itu.
"Asli mana, yu ?" tanyaku.
"Saya asli jogya, mas." sahutnya kepadaku.
Kami terlibat di dalam pembicara; sungguh menyenangkan bicara dengan orang yang sangat menarik dan kadang membangkitkan "Adik-ku".......huffhhhh......bergejolak birahiku..........
"Tumben lagi pengen minum jamu ya, mas ?" tanya si ayu.
"Ini nih badan lagi pada pegel-pegel, yu." balasku.
"Mao dipijit, mas.....saya juga bisa mijit loh." katanya.
Wah.....kebetulan banget dalam hatiku; kesempatan nih siapa tau bisa pijit sambil ehem-ehem.
Langsung aja kusambut tawaran mba ayu jamu ini....."Boleh-boleh, yu." timpalku sambil tersenyum.
Lalu kupersilahkan si ayu jamu masuk ke dalam ruang tamu. Aku tinggal sendirian di rumah kontrakan itu; kalo libur sekolah, orang tua dan adik baru berkunjung ke tempatku.
"Pijitnya di kamar aja ya, yu." kataku.
"Terserah mas aja." katanya.
Setelah kami di dalam kamar......."Dilepas bajunya, mas. kata si ayu jamu.
Mulai si ayu meminyaki badan belakangku.....uhh sungguh nikmat pijitannya, langsung aja "senjataku" membesar dan mulai piktor merasuki kepalaku. Aku hanya mengenakan celana boxer yang cukup ketat. Kadang mataku sampai berat juga antara ngantuk dan bergejolak. Tetapi "Adiku" masih membesar saja.
"Dibalik badannya, mas." suruh si ayu jamu.
Waduh.....malu rasanya; bagaimana ini "adiku" masih "bangun", kalo berbalik bisa ketahuan bahwa aku lagi ngaceng nih. Dengan terpaksa aku membalikkan badanku.....malu juga nih pikirku.
Mulai si ayu memijit kakiku, dengan posisi begini bisa kulihat terus pemandangan yang indah yaitu bentuk tubuh si ayu yang semok banget. Dengan jantung makin berdebar kencang kubuka pembicaraan.
"Saya buka ya celana saya." kataku.
"Terserah mas aja." balas si ayu jamu.
Lalu si ayu melanjutkan pijitannya lagi setelah aku melepaskan celana boxer-ku.
Jelas sekarang tidak ada penghalang lagi buat "adikku" untuk berdiri.
"Lucu mas.....anunya berdiri." kata si ayu sambil tersenyum.
"Iya nih gak tau, yu.....setiap lihat cewe cantik....berdiri." balasku.
"Ah si mas bisa aja; saya kan udah tua, mas." timpal si ayu jamu.
"Tapi mba masih cantik kok dan seksi lagi." kataku dengan memberanikan diri.
"Tolong dipijit juga dong, mba....punyaku." pintaku pada si ayu jamu.
"Ah si mas ini....malu ah." katanya.
"Ayolah, mba.....gak usah malu." kataku sambil kupegang tangan si ayu dan ku arahkan ke batang kemaluanku. Dan mulailah di-pijitnya batang kemaluanku. Gerakannya lembut naik-turun. Dan....oohhhh.... tanpa sengaja aku mendesah......aahh....hh......."Enak banget, yu." kataku ke si ayu jamu.

Terus saja si ayu "memijit" penisku. Lalu aku mulai meraba bagian dada si ayu jamu, sambil aku berkata: "Boleh ya, yu.....saya raba." si ayu hanya tersenyum. Wah kesempatan nih, ternyata si ayu mao juga. Tanpa sadar aku bukan meraba tetapi meremas-remas daerah dada si ayu. Kami saling membalas tindakan-tindakan yang menjurus ke hal birahi.
Sekarang posisi si ayu hanya memakai bh dan celana dalam; diselipkannya penisku diantara buah dada si ayu yang besar......uhhh nikmat sekali, belom pernah aku merasakan seperti beginian.
"Diisep dong, mba....punyaku." pintaku.
"Ah si mas dikasih hati minta ampla." balasnya.
"Ayo dong diisep pengen banget." pintaku merengek-rengek seperti anak kecil.
Lalu diisepnya penisku......aahhhh.....bener-bener nikmat isepan si ayu. Cukup lama batang kemaluanku dikulum, dijilat dan kadang dikocok oleh si ayu jamu.....oooaaahhh......oohhhh.....aku hanya bisa mendesah dan menikmati isepan si ayu.
Air mani ku hampir keluar, si ayu masih mengisap batang kemaluanku......kutekan kadang kutekan kepala si ayu agar seluruh batang kemaluanku masuk kedalam mulutnya. Sungguh ahli permainan lidah dan mulut si ayu, pasti ini bukan pengalamannya yang pertama kali, pasti sudah banyak lelaki yang pernah merasakan "permainan" si ayu.
Ahhh....hhhh....desahanku keras.....kutekan kepala si ayu dan....crottt...croottt....crrooootttttt.....air maniku muncrat didalam mulut si ayu.....oooaahhhh.....ahahhh....hhhh......; itulah pengalamanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar