Namaku Roffi tinggal dikawasan Jakarta Pusat, kuliah tingkat dua ambil jurusan desain grafis. Postur tubuhku cukup tambun dan aku berkacamata. Aku menyukai cowo khususnya yang berusia agak jauh diatasku; bisa dibilang bapak-bapak dan aku menyukai yang berpostur gemuk atau istilah kerennya chubby.
Aku tinggal dekat pasar baru dan tidak jauh dari tempat tinggalku, ada sebuah hotel yang kebanyakan dinginepin oleh orang kulit hitam alias Nigeria. Sama bapak-bapak Sunda, Chinese, Batak pokoknya hampir se-Nusantara sudah pernah aku “rasain” ; timbul di dalam hati, ingin merasakan penisnya orang kulit hitam.
Pada saat libur kuliah, aku sengaja mendekati hotel BS dan disitu ada warung kecil dan aku membeli sesuatu. Intinya sih untuk memantau siapa tau dapet mangsa. Jam tanganku menunjukkan waktu pukul. 09.30 pagi, cuaca cukup cerah. Sudah kira-kira 15 menit, aku berada di warung tersebut. Selang 10 menit, keluarlah seorang kulit hitam, posturnya tidak gemuk bisa dikatakan gempal, otot lengannya cukup besar. Inilah seleraku…….pikirku dalam hati.
Ternyata si Nigeria ini menghampiri warung dimana aku berada. Dengan bahasa inggrisku yang pas-pasan; aku coba menyapanya. Intinya begini……….
“Hai, tuan.” sapaku.
“Hai juga.” balasnya.
Aku menggunakan bahasa inggris agar yang punya warung tidak mengerti apa yang kami bicarakan.
Aku dengan si Nigeria ini terlibat pembicaraan…….bla….bla…..bla…….
“Bolehkah aku mampir ke kamar hotelmu ?” tanyaku.
“Boleh.” Katanya.
Walaupun hotel itu dekat dengan rumahku, namun aku belum pernah sekali pun masuk ke hotel itu apalagi menginapnya.
Setelah berada di depan kamar si Nigeria itu, aku dipersilahkan masuk. Si Nigeria ini menginap bersama kedua temannya; namun kedua temannya sedang baru saja pergi. Deg-deg ser jantungku berdetak cepat sekali; birahiku bangkit melihat ke”elokan” tubuh si Nigeria ini, makin besar keinginanku untuk menjilat dan mengulum penis si Nigeria ini.
Untuk tidak diketahui niat “jahat”ku; kembali aku sengaja melibatkan diri dalam pembicaraan. Dalam pembicaraan itu aku ada mengatakan bahwa aku mengagumi tubuhnya (maksudnya si Nigeria). Kucoba memberanikan diri duduk berdekat dengannya. Sejak di warung aku perhatikan dari luar celana pun benjolannya besar. Kucoba meraba gudukan di celananya.
“Hei, kamu kurang aja.” Kata Nigeria itu.
Aku tetap meraba dan mengelusnya. Si Nigeria itu memakai celana training yang bahannya agak lemas. Nigeria itu diam, makin kuperkuat remasan dan elusanku. Posisi kami berdua duduk dipinggir ranjang. Kudekatkan mulutku ke benjolan dan kujilat benjolan yang masih tertutup celana.
“Ahhh……….” desah si Nigeria.
Kena pikir dalam hatiku; senang bahwa keinginanku tercapai. Kudorong badan Nigeria ini sehingga dia terbaring dan aku masih terus menjilat dan kadang meremas benjolan itu. Dengan perlahan kubuka ikatan celana training Nigeria ini dan perlahan kuplorotkan celananya; sekarang hanya tinggal celana dalamnya.
Suatu pemandangan yang aku idam-idamkan, jujur aromanya aku gak suka namun warna kulit yang hitam legam yang membuat aku makin “gila”. Kujilati benjolan yang masih tertutup celana dalam itu, sampai basah celana dalam si Nigeria itu aku jilatin.
“Ooohhh…….sshhhhh…….hhhmmm……good boy.” kata si Nigeria.
Sudah habis kesabaranku ingin melihat penisnya. Langsung kusibak celana dalam si Nigeria ini. Apa yang namapak olehku, sungguh bentuk penis yang bagus belum pernah aku melihat penis yang bagus dan seleraku banget…….hitam dan……..nikmat rasanya.
Langsung kujilat dan ……bles……kumasukkan ke dalam mulutku.
“Aahhhh………aahhhhh…….” desahnya Nigeria.
Kujilati penis hitam ini, precumnya banyak; kukulum……kukocok…….desah demi desah si Nigeria yang terdengar.
“Oohh……ooohhhhh……..” teriak keras si Nigeria.
Crot….crrooott…..crooottttt……..air maninya memenuhi mulutku. Gurih air mani si Nigeria berbeda dengan air mani orang Indonesia.
Si Nigeria ini sering berkunjung ke Indonesia, aku bilang kepadanya bahwa aku ingin juga mengisep penis kedua temannya itu.
 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar