Saat aku menunggu di halte di kawasan kemayoran, pada saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 21.10 dimana saat itu hujan rintik-rintik membasahi jalan. Lama tak kunjung bis untuk "menjemput" ku, rasa dingin menyelimuti kulitku dan entah kenapa....hasrat birahiku timbul. Agak sepi keadaan saat itu, celingak-celinguk hanya beberapa kendaraan yang lalu-lalang.
Tertuju mataku pada sebuah bajaj yang sedang menepi dan tanpa sadar....aku mengelus-elus daerah sensitifku dan "adik"ku mulai mengeras. Ada hasrat untuk mengisap "senjata" lelaki tua; apalagi disaat dingin seperti ini. Lalu kuhampiri bajaj yang sempat menarik perhatianku. Dengan perasaan penasaran dan dag-dig-dug....ternyata tukang bajajnya sedang coli alias onani; tersentak tukang bajaj itu melihat kehadiranku.
"Oh, maaf, Pak." kataku. (sambil aku melirik ke arah tangannya yang sedang menggegam benda tumpul).
"Eh....anu...eeee.....ada apa, Mas ?" tanya si tukang bajaj.
Perawakan tukang bajaj itu cukup tambun dan cukup berumur terlihat beberapa rambut putih cukup banyak menghiasi kepala si bapak bajaj. Bingung dan gugup aku untuk membuka pembicaraan tetapi senang juga dan suatu keberuntungan bagiku dengan posisi bapak bajaj yang sedang coli.
"Ada apa, Mas ?" tanya si tukang bajaj......(sekarang giliran aku yang bingung).
Dengan memberanikan diri......"Ah, gak apa-apa kok, Pak." sahutku.
"Sedang apa, Pak ?" aku pura-pura bertanya; padahal aku sudah tahu sedang apa si bapak bajaj itu.
"Ya biasa...dingin-dingin begini enak banget maenin kontol." bales si bapak bajaj.
"Boleh saya bantu gak...." kataku memberanikan diri.
"Emang mao kocokin kontol saya ?" tanya si bapak bajaj.
Langsung saja kusambut...."Mau....mau...."
Lalu aku duduk disamping si bapak bajaj; udara semakin dingin. Dengan remang-remang lampu kulihat penis si bapak bajaj; ukurannya cukup pendek juga kira-kira 10 cm dan diameternya cukup besar hampir 3cm-an lah. Mulai kukocok dengan gerakan naik-turun mulai perlahan dan kadang kupercepat.
"Aaahhh.......oohh........." desah si tukang bajaj.
Sambil kulirik, bapak bajaj itu memejamkan matanya. Perlahan kubuka bajunya dan kujilat puting susunya.

Lalu kutundukkan kepalaku dan sekarang penis bapak bajaj itu menjadi santapan mulutku.
"Aaaahhhhh.....enak banget, Mas........ooohhh......"
Sesekali kepalaku ditekan kuat-kuat oleh si bapak bajaj, aku tahu maksudnya agar aku menyantap seluruh dari penisnya......"Aaahhhhh......oohhhh.......uhhfff........" desahan yang kuat terdengar. Pre-cum yang cukup asin membuat aku makin mengganas mengulum kontol si bapak.
Tiba-tiba ada cairan kental yang muncrat di dalam mulutku....Aaaaaaahhhhhhh..........ooohhhh.....
Mendengar rintihan itu, sengaja kupercepat gerakan naik-turun penisnya didalam mulutku. Dan kujilat habis peju dari bapak bajaj. Itulah pengalamanku yang tidak mungkin kulupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar